by Shifa Nadia
NPM : 1A114232
1KA13
Pertemuan I
Kalau kalian search di Google dengan keyword "Ilmu Sosial Dasar" pasti banyak banget yang muncul tuh blog-blog orang. Nah, itu salah satu tugasnya mahasiswa Gunadarma guys. Kali ini gue juga disuruh bikin tugas itu, pantengin aja ya haha :D
Apa itu Ilmu Sosial Dasar?
Sebelum menjawab Apa itu Ilmu Sosial Dasar, perlu tahu nih berdasarkan filsafat yang katanya sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan itu dikelompokkan menjadi tiga :
a. Ilmu Alamiah meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
b. Ilmu Sosial terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
c. Ilmu Budaya meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.
Menurut pembagian ilmu pengetahuan seperti di atas, maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Nah, Menurut hasil riset alias searching-searching tentang Ilmu Sosial Dasar di google sih artinya gini..
"Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah)."
 |
| Tawuran Pelajar |
Lebih singkatnya sih Ilmu Sosial Dasar itu adalah Ilmu Pengetahuan yang ngebahas tentang masalah-masalah sosial yang sering terjadi setiap hari di kehidupan manusia. Intinya itu. ngebahas tentang masalah sosial, contoh nya deh biar ngerti nih...
"Suatu hari, di Depok terjadi tawuran antar pelajar yang mengakibatkan beberapa orang luka berat." dari kalimat itu, Ilmu Sosial Dasar tuh ngebahas tentang kenapa tawuran bisa terjadi? pasti karena terjadi konflik. kenapa bisa terjadi konflik? apa yang menyebabkan mereka berkonflik? lalu bagaimana cara agar tidak terjadi tawuran antar pelajar di kemudian hari? nah nanti ditelaah lagi pakai pandangan ilmu sosial.
Tujuannya Belajar Ilmu Sosial Dasar apa ya?
Tujuan umum di adakannya mata kuliah ilmu sosial dasar adalah untuk pembentukan dan pengembangan kepribadian serta meningkatkan wawasan mahasiswa menjadi lebih luas.
Kenapa kita harus belajar Ilmu Sosial Budaya? supaya kita lebih peka terhadap masalah sosial dan kita dapat mengatasinya. Selain itu juga, agar kita lebih kritis terhadap masalah yang ada di Masyarakat, masalah sosial itu bersifat kompleks soalnya.
selain itu tujuan lainnya adalah, untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen agar tercapai tujuan belajarnya kita #justkidding.
Apa sih bedanya ISD sama IPS? sama-sama bahas tentang sosial kan?
Beda dong, ISD diberikan di Perguruan Tinggi sedangkan IPS diberikan saat kita di sekolah dasar (SD, SMP, SMA dan sekolah lanjutan). nah pembedanya lagi, ISD itu mata kuliah tunggal, sedangkan IPS itu gabungan dari kelompok mata pelajaran. ISD itu diberikan kepada kita untuk membentuk sikap dan kepribadian, kalau IPS itu untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan keterampilan Intelektual.
Sekarang, Persamaan ISD dan IPS apa dong?
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
ISD dan IPS itu bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Terus, Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar itu apa aja sih?
Ruang Lingkupnya itu dibagi menjadi 3 golongan, nih gue jelasin...
- Yang pertama, dari kenyataan-kenyataan sosial yang ada di masyarakat, yang muncul sebagai Masalah Sosial. Yang nantinya itu akan ditanggapi oleh ahli ilmu sosial dengan pandangannya masing masing.
- Yang kedua, konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial.
- Yang ketiga, masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Sumber :
http://yuvitatjhang.wordpress.com/2013/10/08/perbedaan-isd-dan-ips-persamaan-isd-dan-ips-dan-ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar/
http://spt-zaelani.blogspot.com/2013/09/perbedaan-dan-persamaan-isd-dan-ips.html
http://tyomulyawan.wordpress.com/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/
================================================================
Pertemuan II
Nah lanjut ke materi kedua yaitu Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan jumlah penduduk/populasi di suatu wilayah yang bisa dihitung dari waktu ke waktu.
Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan penduduk yaitu :
- Kelahiran (Natalitas) : bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. (Faktor Alami)
- Kematian (Mortalitas) : hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah. (Faktor Alami)
- Migrasi/Mobilitas Penduduk : proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Migrasi di bagi menjadi 2 yaitu Imigrasi (penduduk masuk) dan Emigrasi (Penduduk keluar). (Faktor non-alami)
1. Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
- Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
- Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)/ CBR
Angka kelahiran kasar menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 penduduk tiap tahun. Rumus CBR adalah
CBR = B x 1000
P
Keterangan:
B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta
2. Kematian
Kematian adalah pengurangan penduduk melalui kematian disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Seperti halnya Tingkat Kelahiran, Tingkat Kematian pun dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
Faktor-faktor penunjang kematian :
- Terjadi bencana alam dan wabah penyakit
- Fasilitas kesehatan yang kurang
- Tingkat kesehatan masyarakat yang rendah
- Makanan yang kurang sehat
- Kecelakaan
- Usia
- Adanya peperangan
Faktor-faktor penghambat kematian :
- Fasilitan kesehatan yang lengkap dan memadai
- Kesadaran masyarakat akan kesehatan
- Larangan agama membunuh orang
- Lingkungan yang bersih, sehat, dan teratur
Tingkat kematian (mortalitas) dapat dihitung dengan 4 cara yaitu sebagai berikut:
- Tingkat Kematian Kasar
Tingkat kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
- Tingkat Kematian Berdasarkan Usia
Tingkat kematian berdasarkan usia atau age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah penduduk yang meningggal pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia yang sama.
- Tingkat Kematian Berdasarkan Sebab
Tingkat kematian berdasarkan sebab atau cause specific death rate (CSDR) merupakan jumlah penduduk yang meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang penduduk, sebab tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
- Tingkat Kematian Bayi
Tingkat kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi lahir hidup setiap 1000 penduduk disuatu daerah pada satu tahun.
Angka kematian kasar (Crude Death Rate)/ CDR
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk setiap tahun. Rumus CDR adalah
CBR = D x 1000
P
Keterangan:
B = jumlah kematian dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate)/ ASDR
ASDRx = Dx x K
Px
Ket :
ASDRx : Angka kematian khusus umur tertentu (x)
Dx : Jumlah kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px : Jumlah penduduk pada umur tertentu
K : Bilangan Konstan 1000
3. Perpindahan penduduk (migrasi)
Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah.
Rata-rata masyarakat bermigrasi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
- faktor ekonomi (Wilayah baru yang ingin ditempatinya ekonominya lebih menjanjikan kelangsungan hidupnya)
- ingin merasakan suasana baru
- faktor tempat pekerjaanya (dipindah tugaskan)
Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional
- Imigrasi : Masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
- Emigrasi : Keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
- Remigrasi atau repatriasi : kembalinya imigran ke negara asalnya.
b. Migrasi Nasional
- Urbanisasi : Perpindahan penduduk desa ke kota.
- Transmigrasi : Perpindahan penduduk dari pulau ke pulau lain
- Ruralisasi : Perpindahan penduduk dari kota ke desa
- Evakuasi : Perpindahan penduduk dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman.
Proses Migrasi
- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah. contohnya : Budi dari Bandung pindah ke Jakarta dan menetap/tinggal di sana.
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.
contohnya : Budi tinggal di Depok tapi bekerja di Bekasi, otomatis dia pergi-pulang dari Depok-Bekasi.
- Hanya sekedar berlibur diwilayah itu.
Akibat Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Akibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu: Pencemaran Lingkungan.
Struktur penduduk
terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Piramida Penduduk Muda (Ekspansif)
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
- Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Perkembangan Penduduk Dunia
berikut contoh tabel perkembangan penduduk dunia.
Perkembangan penduduk dari tahun ke tahun meningkat.
Penggandaan Penduduk Dunia
Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Dependency Ratio =jumlah penduduk usia non produktif x 100 jumlah penduduk usia produktif
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua :
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Kebudayaan dan Kepribadian
- Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Perkembangan kebudayaan di Indonesia terbagi menjadi 3 Zaman kebudayaan, yaitu:
1. Zaman Batu sampai Zaman LogamBerdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, bahwa zaman batu ada 2 yaitu:
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Perbedaan antara keduanya adalah pada zaman batu muda kehidupan sudah menetap dan adanya revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupan karena mereka telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor / mencairkan logam dari bijih besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki pada zaman batu muda itulah yang menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas pada kenyataannya bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.
2. Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat berlangsung luwes dan mantap. Dan sekitar abad ke-5, agama / ajaran Budha masuk ke Indonesia. Ajaran Budha dikatakan berpandangan lebih maju, karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta di masyarakat. Namun walau demikian, kedua agama itu tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
3. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Masuknya Islam ke Indonesia, teristimewa ke Pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai, hal ini disebabkan tidak adanya paksaan dan adanya sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut dari sebagian besar penduduk Indonesia.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat, yang berawal ketika kaum kolonialis / penjajah masuk ke Indonesia, terutama Belanda. Mulai dari kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan koloniallis Belanda, di kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan bergaya arsitektur “Barat”.
Dalam kurun waktu itu juga, munculah dua lapisan sosial, yaitu:
- Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh
- Lapisan sosial dari kaum pegawai
Dalam lapisan sosial yang kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial. Dan masih juga sebagai pengaruh kebudayaan Eropa ke Indonesia adalah masuknya agama Katolik dan Kristen Protestan, yang biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi agama (Missie untuk Katolik dan Zending untuk Kristen).
Sudah menjadi watak dan kepribadian Timur pada umumnya, bahwa dalam menerima setiap kebudayaan yang datang dari luar, tidaklah mengabaikan kebudayaan yang telah dimiliki sebelumnya, tetapi disesuaikanlah kebudayaan baru itu dengan yang lama.
Sehubungan dengan itulah, penjelasan Undang Undang Dasar 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah: “kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Lebih lanjut, dalam penjelasan UUD 1945 itu juga ditunjukkan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan kebudayaan bangsa Indonesia, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Sumber :
http://khantydwi.blogspot.com/2012/10/struktur-penduduk.html
http://tonytrisetiawan.blogspot.com/2013/05/pengertian-migrasi-secara-umum.html
http://geograph88.blogspot.com/2013/11/menghitung-angka-kelahiran-dan-angka.html
http://epistemologyideas.wordpress.com/2012/10/01/tugasisd1/
http://ediz11.wordpress.com/2011/11/08/ilmu-sosial-dasar-bab-ii/
Thank you, Semoga bermanfaat :)