pg-15
romance/hurt
----------------------
“Lihat lihat! Hape-ku baru lho. Harganya mahal banget, pasti hanya aku yang punya! Hahaha” Ucap seorang siswi SMA Eunil dengan sombongnya. Ya, namanya Jessica. Siswi yang populer di SMA Eunil. Tentu saja dia cantik, terkenal, kaya.. pokoknya sempurna deh. Tapi ada satu kekurangannya yaitu sifat sombongnya. Seperti pagi ini, dia baru saja memamerkan HP barunya. BlackBerry Onyx warna putih.
“Hello Bebek! Lihat, lihat.. ini apa? Ya, ini Handphone. Pasti kamu enggak punya? Harganya mahal banget sih, kamu mana sanggup membelinya?? Hahaha” Ejek Jessica kepada Raeri.
Raeri adalah siswi SMA Eunil yang miskin. Ia masuk SMA populer itu karena kepintarannya. Ia mendapat beasiswa untuk masuk SMA ternama itu.
“Dasar BEBEK MISKIN!!” Ejek Jessica lagi. Karena daritadi Raeri diam mencueki Jessica.
“Kamu tuli ya? Heiiii!!!” Tanya Jessica mulai kesal.
“Ti-dak” Jawab Raeri singkat. Membuat Jessica semakin kesal, tapi Jessica tidak bisa berbuat apa-apa. Ia langsung meninggalkan Raeri.
“Raeri.. sabar ya” Ucap teman sebangkunya. Jay.
“Hehe tidak apa apa. Tapi, thanks ya.” Kata Raeri sambil tersenyum manis.
“KRIIIIIIIINNG… KRIIIIIIIIIIIIIINGG” bel berdering. Pelajaran pun dimulai.
****
#Jam istirahat
“Hey… Raeri!!” Panggil Jay.
“Ada apa?” Tanya Raeri sambil menghentikan kegiatan tulis menulisnya di buku catatan.
“Ke kantin yuk! Temenin aku.” Pinta Jay sambil menarik pelan tangan Raeri.
“Kamu duduk disini. Aku mau beli makanan dulu.” Ucap Jay kepada Raeri. Kemudian ia berlari pelan menuju toko makanan.
Tidak sampai 10 menit, Jay kembali membawa nampan berisi 2 porsi Burger serta minumannya.
“Kok ada 2 porsi?” Tanya Raeri sambil membantu Jay menaruh makanan ke meja.
“Ini buat kamu. Aku traktir kok” Jawab Jay sambil menaruh segelas minuman terakhir di nampan.
“Waaaah… makasih ya! Ada apa nih? Tumben banget mentraktir aku?”
“Hehe.. kamu lupa ya? Hari ini aku kan ulang tahun. Tanggal 31 maret”
“Hah? Aduuhh aku lupa. Maaf ya. Errr… Happy Birthday yaa!! Semoga semakin pintar, semakin ganteng, sukses buat kedepannya deh. Emm.. thanks ya udah traktir hehe..” ujar Raeri senang
“Hehe.. ya sudah. Kita makan yuk! Perut ku sudah lapar”. Raeri mengangguk. Kemudian mereka membuka bungkus burger, lalu melahapnya.
“Jay.. aku mau ke Toilet sebentar ya” Pamit Raeri. Jay mengangguk. Kemudian Raeri berdiri hendak menuju toilet. Namun..
BRUUUUUUKKKKK…
Raeri menabrak Jessica. Handphone yang dipegang Jessica pun terbanting keras hingga pecah dan hancur.
1, 2, 3…
“RAAAEEERRIIII!!!! KAMU APAKAN HAPE KU? Kamu tahu kan harganya mahal??! Memangnya kamu sanggup menggantinya?” Teriak Jessica. Semua mata tertuju padanya-karena dikantin rame-. Raeri shock. Ia hanya diam. Air mata telah terkumpul di pelupuk matanya. Raeri berusaha menahannya.
“KAMU HARUS MENGGANTINYA!!!” teriak Jessica lagi. Kali ini lebih kencang
“Ta.. tapi aku”
“Karena kamu miskin? Jadi enggak bisa menggantinya?! Heh, mana tangung jawabmu? Dasar miskin!” Ejek Jessica
“CUKUPP!!! Raeri sanggup menggantinya! Beri dia waktu, Jess!!” bela Jay.
“Baik, akan aku tunggu! Haha.. memangnya orang miskin seperti dia sanggup menggantinya? Aku tidak yakin” ucap Jessica meninggalkan Jay dan Raeri.
Raeri menumpahkan air matanya yang sudah tidak tertahan di pelupuk matanya. Ia menangis.
“aku akan membantu mu Raeri” ujar Jay.
Esok harinya…
Sepulang sekolah, Raeri dan Jay mencoba mengamen di pusat perbelanjaan. Tidak seperti pengamen pada umumnya. Mereka berdua menyajikan sesuatu yang berbeda. Raeri menyanyi lagu aliran hiphop yang ada rap-nya. Sedangkan Jay, ia menari ala B-Boy atau Breakdance.
“Love is something that we both feel
The image which I see everyday In my dreams
I swear to the sky
Since Im so happy 'cause of you
L .O .V .E Wanna tell you how I feel
Only you as my angel
I wish that you were always by my side
Miracles that only happens in the fairy tales
When I'm with you, I think that everything is possible”
Banyak orang yang tertarik melihat pertunjukan mereka. Banyak yang terkagum kagum melihat aksi mereka. Sungguh keren. Dan hasil yang didapat hari ini lumayan banyak. Rp. 350.000,- Banyak sekali bukan? Mungkin hanya dalam waktu sebulan, Raeri bisa membeli BlackBerry Onyx itu.
“Wah lihat, Jay! Dalam sebulan kita berdua bisa mengumpulkan uang 4juta lebih! Uang segini cukup untuk biaya berobat ibuku” Ucap Raeri sambil menghitung uang yang baru didapat tadi. Jay terdiam, sepertinya ada sesuatu yang ia pikirkan.
“Kita beli BB nya sekarang saja ya!” ajak Raeri.
“emm.. ke rumah ku sebentar yuk. Ada sesuatu”
****
Akhirnya, mereka sampai di rumah Jay.
“Ada apa kita kesini, Jay? Itu apa?” Tanya Raeri penasaran saat Jay membawa sebuah kotak Handphone.
“ini.. BlackBerry Onyx. Hadiah ulang tahun dari Nenek ku yang di Amerika. Aku belum memakainya. Lihat, masih disegel kan? Pakai ini untuk mengganti Handphone Jessica” Jelas Jay.
“Terus, uang hasil kita mengamen?”
“Uang itu pakai saja untuk biaya berobat ibu kamu. Lagipula, aku tidak tertarik memakai Handphone itu.”
Raeri terdiam. Ia bingung. Kemudian menatap Jay.
“Tenang saja. Aku masih suka handphone ku yang ini” ujar Jay sambil menunjukkan Handphone nya yang tipe slide.
“Ma.. makasih banyak Jay! Aku.. tidak tahu bagaimana membalasnya..” Raeri terharu. Ia menangis.
“Sudahlah tidak apa apa. Aku tulus menolong mu” Ucap Jay. Jay merengkuh tubuh mungil Raeri ke dalam dekapannya. Memeluknya.
“Aku sayang padamu. Aku ingin selalu membantu mu. Aku tidak mau melihat kamu menangis.” Ucap Jay lembut.
****
Esoknya…
Raeri menemui Jessica. Kemudian memberikan BlackBerry onyx itu padanya. Jessica kagum akan usaha Raeri dalam sebulan bisa menghasilkan uang sebesar itu. Akhirnya Jessica memaafkan Raeri. Dan Jessica berjanji tidak akan mengejek Raeri lagi.
Kemudian uang 4juta hasil mengamen bersama Jay, Raeri gunakan untuk biaya pengobatan ibunya¬. Ibunya sembuh.
Lalu bagaimana dengan Jay? Ya, mereka jadian. Akhirnya happily ever after deh.
-The End-

Tidak ada komentar:
Posting Komentar